Mari Elka mengatakan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan menerbitkan logo ini pada 22 April mendatang. Penerbitan ini merupakan sebuah langkah yang merespon keterpurukan ekonomi akibat dampak krisis global. Menurut Mari, gerakan ini bukan gerakan untuk mendukung ataupun mendorong proteksionisme. “Ini lebih untuk mendorong masyarakat mencintai dan menghargai produk buatan dalam negeri,” tegas Mari.
Menteri Perindustrian Fahmi Idris mengatakan bahwa pertumbuhan industri pada kuartal pertama 2009 diperkirakan hanya akan tumbuh antara 1%. Fahmi mengungkapkan bahwa pemerintah akan berbicara kepada pelaku pasar untuk mendorongnya melakukan pameran produk dalam negeri. “ Kita akan membicarakannya. Solusinya akan berkerangka business to business ,” ungkap Fahmi.
Dampak krisis global berdampak paling buruk pada industri tekstil, ungkap Fahmi. Meski sektor lainnya, seperti makanan dan produk olahannya serta industri elektronik sedikit lebih baik keadaannya bila dibanding dengan tekstil.
