Jakarta - Bursa-bursa utama dunia, termasuk Bursa Efek Indonesia sukses mencetak rekor tertingginya sepanjang 2009 pada pekan lalu. Harapan semakin membaiknya perekonomian membuat investor kembali bergairah.
IHSG berhasil mencatat penguatan sepanjang pekan lalu dan bertahan di level 2.300. Mengawali pekan, IHSG menguat 15,561 poin (0,67%) ke level 2.338,797. IHSG menutup perdagangan pekan lalu dengan melemah 10,844 poin (0,465) ke level 2.349,133.
Pergerakan saham-saham grup Bakrie masih memberikan kontribusi yang besar pada gerakan IHSG. Demikian pula lonjakan saham PT Astra International Tbk (ASII) yang sempat menembus Rp 30.400 juga membawa pengaruh besar bagi penguatan IHSG di awal pekan.
Tak hanya IHSG, bursa-bursa utama dunia juga menderu hingga sampai ke titik tertingginya sepanjang 2009 berkat membaiknya laporan keuangan perusahaan, melebihi ekspektasi para analis.
Pada pekan ini, indeks Standard & Poor's 500 bisa menembus lagi level 1.000, sementara Nasdaq juga bisa menembus 2.000. Indeks CAC 40 Paris juga menguat 1,24% menjadi 3.521,14. Baik S&P 500 maupun CAC menembus level tertingginya sejak November 2008.
Di Tokyo, indeks Nikkei-225 juga berhasil menembus titik tertingginya dalam 10 bulan. Pada Kamis pekan lalu, indeks Nikkei naik hingga 135,56 poin ke level 10.388,09 yang merupakan titik tertinggi sejak 6 Oktober 2008.
Pasar saham kembali ke level terbaiknya sejak Oktober dan November setelah sempat ambruk akibat badai krisis di AS pada September. Kekacauan sistem finansial ditandai dengan ambruknya raksasa investasi Lehman Brothers. Bangkrutnya Lehman memunculkan kekhawatiran akan masa depan sistem kapitalisme secara keseluruhan.
"Namun rebound di pasar saham saat ini menunjukkan bahwa sistem itu tidak akan kolaps," ujar Francous Duhen, analis dan CM-CIC Securities seperti dikutip dari AFP.
Membaiknya laporan keuangan kuartal II, termasuk bank-bank di AS telah memicu penguatan di pasar global.
"Bisnis-bisnis menunjukkan bahwa mereka dapat melakukan restrukturisasi sendiri dan memperbaiki marjin secara cepat," ujar Christian Parisot, analis dari Aurel.
Bagaimana dengan pekan ini?
Pasar saham dunia masih memiliki potensi untuk menguat lagi, meski akan diiringi koreksi teknikal sesekali. Investor global akan menantikan hasil Rapat Bank Sentral AS (The Fed) pada Rabu mendatang, yang diperkirakan akan menetapkan lagi suku bunga rendahnya.
Untuk pasar saham Indonesia, investor akan menantikan data PDB yang akan dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada Senin (10/8/2009) siang ini.
Investor juga akan terus mencermati pergerakan harga minyak mentah dunia yang pekan lalu sempat menguat hingga US$ 76 per barel untuk jenis Brent. Saham-saham komoditas masih akan menjadi fokus utama investor.
Sementara Bursa Tokyo memulai perdagangan Senin ini dengan penguatan besar setelah keluarnya data neraca berjalan yang mencatat surplus 144,4% selama Juni. Indeks Nikkei-225 dibuka naik 118,53 poin (1,14%) ke level 10.530,62.
Sumber : detik.com